Wednesday, June 16, 2010

Sapaan sang Gadis

"Hai!" sapanya kepada setiap orang yang ia temui disekolahnya. Gadis kecil itu (udah SMA tp dibilang kecil gpp kali y? Hehe) memang ceria. Hari-harinya penuh senyuman. Memang tidak semua orang yang mengenalnya menyukainya, beberapa diantaranya beranggapan negatif terhadap keramahannya.

Suatu hari, saat ada jadwal bimbingan konseling dikelasnya. Gurunya bertanya, "hal apakah yang paling kalian impikan?" Gadis itu mengacungkan tangannya kemudian ia berkata, "saya bermimpi menjadi orang yang berguna. Saya berusaha menjadi orang yang berguna sekecil apapun itu. Bahkan walau hanya dengan sebuah sapaan."
teman-temannya, satu kelas bingung. Kemudian seorang anak lelaki bertanya, "apakah hanya dengan sebuah sapaan kau dapat membahagiakan orang-orang? Menjadi berguna bagi semuanya?"
dengan sangat polos gadis itu menjawab, "saya tidak brusaha membahagiakan semua org. Saya hanya ingin memberikan hal-hal baik sekcil apapun itu. Kalau saya sering menyapa, itu bukan karena apa-apa melainkan karena saya tak punya banyak waktu untuk menyapa semuanya. Mungkin nanti tak ada lagi waktu untuk menyapa teman-teman. Bukankah kita tidak tahu waktu kita berapa lama di dunia ini?"
seisi kelas terdiam..
Keesokan harinya. . . .saat istirahat pertama di sekolah. Teman-teman sekelas gadis itu bertanya-tanya, kenapa gadis itu tak hadir?

Kemudian saat bel masuk dan seluruh siswa, kecuali gadis itu, sudah brada di tempat duduknya masing-masing. Seorang guru datang dan memberitahukan bahwa gadis itu meninggal saat akan berangkat ke sekolah. Guru tersebut juga menunjukkan sebuah amplop yang cukup besar, saat teman-temannya membukanya terlihatlah lembaran-lembaran kertas kecil yang bertuliskan. . .
"SELAMAT PAGI TEMAN! BAGAIMANA KABARMU HARI INI? TETAPLAH TERSENYUM DAN SEMANGAT!!"
setelah membaca tulisan tersebut terdengarlah isak tangis dari teman-temannya.
Begitupun dengan guru tersebut. Kini tak ada lagi sapaan penuh keramahan dari gadis itu.
Sahabat, sadarkah kita akan waktu yang terus berlalu? Ingat, waktu tak bisa diputar kembali. Sapalah sahabat-sahabatmu sebisa mungkin. Hingga nanti waktu memisahkanmu dan sahabatmu. Saya yakin sapaan anda akan menjadi suatu kerinduan.
Nikmatilah waktumu dengan sahabat-sahabatmu. Saat dewasa nanti, saya yakin anda tak akan menyesalinya karena mungkin orang yg anda sapa dulu sudah tiada lagi di dunia ini.


Salam sahabat,

ran

No comments:

Post a Comment