Saturday, October 29, 2011

Ucapan-ucapan salam dalam bahasa mandarin

Nî hâo: Halo

Huãn yíng: Selamat Datang

Zâu ãn: Selamat Pagi

Nî haô ma: Apa kabar?

Zài jiàn: Sampai Jumpa

Mingtiãn Jiàn: Sampai Jumpa Kembali

Xiâoxin: Hati-hati

Wânshang Jiàn: sampai jumpa nanti malam

Xìe xie: terimakasih

Bú Xiè: terimakasih kembali

Tài xìe xie le: terimakasih banyak

Xìe xie ni de bãng zhù: terimakasih atas bantuanmu

Nomen (substantiv)

Maskulin: der
Neutral: das
Feminin: die

contoh
der Vater
die Muter
das Auto

Personal Pronomen

I: Ich (bin)
contoh kalimat: ich komme

You: du (bist)
contoh kalimat: du kommst

We: wir (sind)
contoh kalimat: wir kommen

He: er (ist)
It: es (ist)
She: sie (ist)
contoh kalimat: Er/es/sie kommt

You/their: ihr (seid)
contoh kalimat: ihr kommt

They: sie (sind)
contoh kalimat: sie kommen

you (hormat): Sie (sind)
contoh kalimat: Sie kommen

Beberapa ucapan selamat dalam bahasa Jerman

Selamat Pagi: Guten Morgen!

Selamat Siang: Guten Tag!

Selamat Malam: Guten Abend! Gute Nacht!

Selamat Ulang Tahun: Herzlicheglückwunsche zum Geburtstag!

Nama-nama hari dalam bahasa Jerman

Senin: Montag
Selasa: Dienstag
Rabu: Mittwoch
Kamis: Donnerstag
Jumat: Freitag
Sabtu: Samstag
Minggu: Sonntag

Bilangan dalam bahasa Jerman

0= null
1= eins
2= zwei
3= drei
4= vier
5=fünf
6= sechs
7= sieben
8= acht
9= neun
10= zehn
11= elf
12= zwölf
13= dreizehn
14= vierzehn
15= fünfzehn
16= sechzehn
17= siebzehn
18= achtzehn
19= neunzehn
20= zwanzig
21= einundzwanzig
22= zweiundzwanzig
30= dreißig
31= einunddreißig
40= vierzig
50= fünfzig
60= sechzig
70= siebzig
80= achtzig
90= neunzig
100= ein hundert
200= zwei hundert
234= zwei hundert vier und dreißig
1000= eintausend
2000= zweitausend
1000000= eine million

This is I am

I stayed there, motionless, watching the pinpricks of stars, incredibly brilliant.
As the notes take me
i try to remember, THE SPACE!
I ran...
My feet stumbling on unfamiliar territority..
Then....
My pudgy feet ran through the grass.
I close my eyes..
I feel the wind..
Then....
I fly...fly...fly...away...
I open my eyes...
I see DARK!!!
Then....
I stand up and i see...around me, there's unlimited stars sparkling to me..
Now i know...
I AM AN ASTRONAUT!!!

Tentang Sahabat

Sahabat...
Kata sahabatku..
>> sahabat itu orang yang senantiasa membantu kita dalam kebenaran & kebaikan, tidak pernah lelah menopang kita meski kita tidak pernah memperdulikannya, senantiasa mencintai meski kita sering mengabaikannya, dan senantiasa mengingatkan..

Sahabat...
Aku punya sahabat. Mereka sangat baik. Entahlah aku harus mengatakan apa, yang jelas mereka itu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Reader punya sahabat?
Bagusnya punya. Sahabat memang tidak selalu manusia. Buku pun bisa atau benda lainnya.

Satu pesan: "jagalah persahabatanmu baik-baik"

Appa, i love Yul part 3

Next chapt..

"annyeonghaseyo appa" sapanya kepadaku

Seohyun POV
wah tiba tiba ada Yoong. Senangnya... Tapi kenapa dia ada disini.
"kalian sedang apa?" tanyanya
"anio Yoonglove, mm unnie ku dirawat disini.."
"wah kau punya unnie juga ya Seo baby?"
"iya, nanti kuperkenalkan... Eh kau sendiri? Kenapa kau disini?"
"kakak angkatku, Kwon Yuri, seminggu yang lalu ditembak dan sampai sekarang belum sadarkan diri. Dia hanya menyebut nyebut nama Jessica"
"siapa tadi kau bilang? Yuri?" tanya Taeng appa
aku kaget mendengarnya dan pastinya appa jg kaget.
"ne, kalian mengenal kakakku?"

tiba2 datang suster
"bagaimana keadaan anak kami sus?"
"kondisinya tidak membaik. Silahkan masuk"
"appa, seo baby.. Aku permisi dulu, aku harus ke UGD"

Yoong POV
wah aku hampir lupa kalau Yul sedang diambang kematian. Kasihan sekali kakakku..

Taeng POV
"nak... Sadarlah.. Maafkan appa ya nak.."


TBC...
Lanjutan disimpan di flashdrive. Jadi nanti saja ya. Gomawo..

Appa, i love Yul part 2

LANJUT SAJA

Kriiiing...
Bel tanda masuk sudah berbunyi. Semua siswa masuk ke kelas. Begitu pun Yuri dan Jessica.
"Soo, bisa kita bertukar tempat duduk? Kumohon..." pinta jessica
"mwo? Ah tidak mau"
"kumohon... 1 minggu saja"
"kau ini kenapa Sica?" tanya Soo
"mm kau bisa duduk di tempat Soo kok Sica" celetuk Sunny
"sayang... kau..?"
"sudahlah Soo sayang, mengertilah..."
"ne..." jawab Soo ketus

Yul POV
huh hari ini aku tidak mengucapkan sepatah kata pun selama mengikuti pelajaran. Aku ingin minta maaf pada Sica tapi dia selalu menghindar..
Baiklah aku tunggu saja di gerbang..

"Sica!" teriakku saat melihat Sica menuju pintu gerbang tempat aku berdiri.
Aku hendak mendekati Sica namun tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna merah berhenti di depan Sica dan dia pun masuk.
Itulah yang aku lihat tiap hari...
Hingga pada sore itu aku kaget melihat Sica sendiri di pintu gerbang. Aku ingin menghampiri tapi sica pasti menjauh.
Kemudian aku melihat sebuah mobil besar berhenti didepannya dan menarik paksa Sica.Mobil itu melaju dg sangat cepat. Aku pun mengayuh sepedaku secepat mungkin mengikuti mobil itu. Syukurlah aku dapat mengikutinya..

Jessica POV
aduh Heechul mana ya? Benar2 sopir yg menyebalkan. Sudah 2 jam aku menunggunya..
Eh? Sepertinya aku melihat Yul. Aku ingin menoleh tapi aku takut menangis.
Tiba-tiba saja ada sebuah mobil di depanku dan aku diseret. Aku berdoa semoga Yuri menolongku.

Normal POV
Yuri mengikuti penculik itu. Untung saja penculiknya cuma 1 orang.
"ahh lepas...lepaskan aku! Tolooong" sica berteriak sangat keras.

Jessica POV
Yul, kemana kau? Tolonglah aku. Namja ini berusaha menodaiku. Datanglah Yul selamatkan aku...

BUGGGKKK
"Berani kau sakiti dia kupanggang kau!"
tiba-tiba Yul datang menyelamatkanku. Wah dia benar2 pahlawanku...

Normal POV
Sirine mobil polisi pun terdengar.. Sang penculik kabur. Sementara Sica menangis sejadi-jadinya dipelukan Yuri. Jas sica robek, begitu pun bajunya.Yuri melepaskan almamaternya dan menyelimutkannya pada Sica.
"sudah kubilang aku akan melindungimu. Saranghae Sica"
"nado saranghae my hero"

Yul POV
"lepaskan anakku!"
BUGGGKKK
aku ditarik dan di dorong sampai tersungkur..
Ah ternyata ayahnya sica
"Yul..." teriak Sica
"sudah kubilang jangan tampakkan wajahmu didepanku!"
sica dibawa paksa oleh seorang gadis.
"ayah... Dia tidak bersalah dia menyelamatkanku" berontak Sica

dorrrr
sssica... Ahh sebuah peluru bersarang di lengan kiriku
"tidaaaaak..." kudengar sica berteriak setelah itu semua hening. Aku berusaha mencari handphoneku yang jatuh. Dan Yeppp! Aku menemukannya...
"Yoong, bisakah kau datang ke sebuah gedung tua dekat sekolah. Catnya berwarna cokelat tua, di depan ada sepedaku. Tolonglah aku sudah tak kuu..a..t"


Yoong POV
wah ada apa ini? Kenapa tiba-tiba Yuri mematikan teleponnya? Sebaiknya aku segera pergi.

15 menit kemudian
mmm mungkin ini tempat yang dimaksud Yul.. Aku harus segera masuk

"huaaaaaa...." kulihat Yuri tergeletak bersimbah darah
"Yul bangunlah..."
aku membawanya ke rumah sakit.
Jessica POV
aku tertekan. Yul ditembak ayahku sendiri. Bagaimana keadaannya? Sekarang aku dikurung. Aku benar2 kehilangan kendali sekarang..
"appa jahat!" teriakku

Seohyun POV
Wah sica unnie kasian sekali. Tapi aku tak bisa membantu apa apa. Appa sangat keras kepala. Aku takut..
"unnie...maafkan aku ya" kataku
"tidak apa apa hyunnie, tolong kau cari tahu keadaan yul" pinta unnie
"ne... Akan aku usahakan"

sudah 1 minggu setelah kejadian itu
"unnie maafkan aku, tapi aku tidak dapat kabar apa apa"
"...."
"..."
"..."
"unnie, kau baik2 saja?? Aaaaaa appa, unnie berbusa mulutnya"
Taeng appa POV
bagaimana ini? Yuri! Ah gadis itu yang membuat anakku begini...
"Seohyun" tiba tiba kudengar ada yang memanggil anakku yang bungsu. Wah ternyta Yoong, namja yang baik itu.

TBC lagi

Appa, i love Yul

Cerita ini hanya fiktif belaka. Maaf jika didalamnya terdapat unsur-unsur yg bertentangan dg agama. Just enjoy it!
Gak suka gak usah baca..

Let's go!


"Kwon Yuri....!!! Awas kau ya.."
jessica berteriak dari lantai atas gedung sekolahnya
"haha ayo kejar aku Sica jelek"
Yuri menjulurkan lidahnya sambil menjauhi gedung utama sekolah.

Jessica POV
ah dia itu menyebalkan sekali, membuatku malu di kelas gara-gara surat cinta konyolnya..
Hmm awas kau, pulang sekolah nanti kuhajar kau..

Normal POV
Pulang sekolah...
"ah kau lama sekali Sica..."
"mian Yul, tadi aku ke perpus dulu. Ayo kita pulang"

mereka pun pergi berjalan kaki...
Setelah itu...
"kemana ini?" tanya Jessica.
"mmm rahasia.. Ayo sudah hampir sampai"

"waaah ini kan rumah pohon. Tapi agak lebih besar dari biasanya.." kagum Sica
"ini...sebenarnya ini rumahku"
"apa? Kau tinggal di pohon?" sica nampak kaget.
"iya, semenjak orangtuaku pergi aku tinggal disini"
"jangan jangan kau...."
"apa?"
"kau bukan Tarzan kan?"
"kyaaaa >,< tega sekali kau mengataiku seperti itu"
"aku tidak mengataimu -.- aku hanya bertanya"
"ayo naik" ajak Yul
mereka pun naik ke atas. "mmm Sica.. Suratku tadi bagaimana?"
"ah kau...."
pletak... Yul digetok Sica
"kau membuatku malu.."
"aku serius Sica... Ini memang janggal tapi kumohon.. Terimalah.. Ya ya ya?" rayu Yul dengan aegyonya yang menyedihkan.
"mmm bagaimana ya..... Aku takut appa marah" wajah sica berubah sendu
"kau mencintaiku atau tidak?"
"sebenarnya aku juga mencintaimu tap..."
"yeeee aku mencintaimu Jung Jessica..." yuri berteriak sangat keras.,
"kenapa kau berteriak?"
"mian Sica baby aku hanya terlalu senang"
"tapi ini rahasia ya. Kalau sampai appa tahu bisa mati aku"
Yul menarik tangan Jessica dan menggenggamnya di dadanya..
"aku tercipta untukmu..aku akan menjagamu, percayalah. Aku takkan membiarkan org lain menyakitimu"
ucap Yuri sungguh-sungguh.

Jessica POV
Ah dia kan tidak romantis tapi kali ini dia terasa sangat sangat romantis.
"gomawo Yul" jawabku sambil tersenyum...
Yul mendekati wajahku dan...
SKIP
(digampar reader neh author)
setelah kejadian itu hari-hari mereka penuh warna hingga suatu hari...."sica baby ayo kita pulang" ajak Yul
"ah? Iya..."
selama perjalanan mereka bercanda ria sesekali dg keusilan Yul.
"sudah sampai.. Gomawo Yul, kau benar2 pujaan hatiku. Saranghae Yul"
Yul menjawabnya dengan sebuah kecupan yang tiba-tiba dan mengagetkan Sica.

"HEY KAU! Apa yang kau lakukan pada anakku?"
"Taeng appa" gumam Sica setelah menoleh ke sosok kekar tapi pendek yang tak lain adalah ayahnya.
"Yul... Bagaimana ini"

Yuri POV
ah gawat aku lupa malah mencium Sica didepan rumahnya.
"ayo masuk" ayah sica menyeret sica kedalam rumah kemudian kembali dan menamparku
Plakkkk
"pergi kau dan jangan tampakkan wajahmu di depanku lagi atau kubunuh kau!"
"mianhaeyo ahjussi"
"aku bukan pamanmu. PERGI KAU!!!"
aku pun pergi dengan rasa bersalah yang teramat sangat...
Aku tak tahu kemana langkahku. Aku hanya memikirkan apa yang akan dilakukan ayahnya itu...

TBC
hmmm lanjut part 2. Ditunggu komentarnya...